Setiap negara di dunia pasti mempunyai ibu kota negara sebagai pusat pemerintahan negara tersebut, selain itu ibukota negara biasanya selalu mencerminkan sesuatu yang baik. Tentunya lebih baik dari kota – kota yang ada di negara tersebut.
Ibu kota negara kita Indonesia yaitu Jakarta, seperti yang kita ketahui Jakarta adalah kota terpadat penduduknya di Indonesia. Keadaan yang begitu semrawut, tata kota yang tidak teratur, sampah dimana – mana, banyak perumahan kumuh, dan lain sebagainya.
Di Jakarta, kegiatan yang dilakukan masyarakatnya dilakukan hampir 24 jam. Dari pagi sampai malam masyarakatnya ada saja yang tidak berhenti untuk bekerja, kegiatan perdagangan, transportasi, dan lain sebagainya. Penduduk Jakarta bukan merupakan penduduk asli, melainkan sebagian besar penduduk Jakarta adalah pendatang dari berbagai provinsi di Indonesia. Tidak heran apabila di Jakarta begitu banyak suku yang berbeda.
Untuk yang pertama kali ke Jakarta mungkin akan kaget dengan kehidupan di Jakarta yang begitu keras dan kita juga harus selalu waspada dimanapun kita berada. Karena banyaknya perbedaan suku, karakter, dan perilaku masyarakat di Jakarta, maka masyarakat Jakarta banyak yang bersikap individualis, acuh, tidak peduli terhadap orang – orang di sekelilingnya. Selain itu di Jakarta juga sangat rawan kejahatan, kejahatan yang dilakukan pun tidak pandang bulu. Bisa di bilang, jangan berharap banyak ada orang yang mau membantu kita disana apabila kita tidak kenal atau kita tidak mempunyai sanak saudara di Jakarta.
Pagi hari adalah hari dimulainya setiap kegiatan, pukul 06.00 adalah waktu dimulainya orang – orang di Jakarta melakukan kegiatannya masing – masing. Ada yang berangkat ke kantor, sekolah, kuliah, dan lain sebagai nya. Jalanan pun mulai dipadati kendaraan, teriakan para kondektur bus yang menawari penumpang terdengar dimana – mana. Dan orang – orang pun banyak yang berebutan bus demi mengejar waktu agar cepat sampai tujuannya masing – masing. Bus di Jakarta juga sangat tega menumpuk para penumpang, jadi sebelum bus itu sesak penuh bus itu akan terus memuat penumpang. Untuk yang tidak terbiasa berdesak – desakan di bus pasti akan sangat tersiksa didalamnya.
Jakarta juga sangat banyak pengemis dan pengamen, dan mereka pun tidak segan – segan untuk meminta – minta dimanapun. Terkadang para pengamen yang urak – urakan pun ada dan memaksa kita untuk memberikan uang kepadanya. Kerasnya kehidupan di Jakarta juga terlihat dari banyak nya kegiatan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan umur dan gender. Contohnya saja banyak kondektur bus wanita dan anak kecil, mereka yang seharusnya dirumah dan terus bersekolah untuk menggapai cita – citanya. Banyak dari mereka yang mengaku melakukan hal itu semata – mata karena alasan ekonomi dan untuk membayar uang sekolah.
Tanpa kita sadari begitu banyak orang – orang di sekeliling kita yang tidak beruntung, yang seharusnya mereka merasakan apa yang kita rasakan, mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersama- sama untuk memajukan negara ini. Selain itu, pemerintah juga harus memeperhatikan masyarakatnya, bertanggungjawab atas apa yang telah diberikan kepadanya yaitu kepercayaan untuk memberikan kenyamanan dan kesejahteraan yang diharapkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar