Rabu, 02 November 2011

Manajemen Produksi

1. Perkembangan Manajemen Produksi
    Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu :
    a. Adanya pembagian kerja ( division of labour ) dan spesialisasi
    b. Revolusi industri
    c. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
    d. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antarmanusia, dan model keputusan.

2. Pengertian Manajemen Produksi
    Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan ( utility ) suatu barang atau jasa.

3. Pengertian Produksi
    Seacara umum produksi di artikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ).
    Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini membutuhkan faktor-faktor produksi.

4. Proses Produksi
    Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
    a. Kelangsungan Hidup
        - Produksi Terus-menerus           Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.
        - Produksi yang Terputus-putus
           Dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.
    b. Teknik
        - Proses ekstraktif
           Suatu proses pengambilan langsung dari alam, seperti kayu, perikanan, dan pertambangan.
        - Proses analitis
           Proses memisahkan bahan-bahan, seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
        - Proses pengubahan
           Proses perubahan bentuk, seperti alat-alat rumah tangga.
        - Proses sintesis
           Proses mencampur dengan unsur-unsur lain, seperti bahan-bahan kimia.

5. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
    Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat 4 macam pengambilan keputusan, yaitu :
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti ( certainty )
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti ( uncertainty )
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
    Bidang produksi mempunyai 5 tanggungjawab keputusan utama, yaitu :
    a. Proses
        Menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
    b. Kapasitas
        Menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
    c. Persediaan
        Menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
    d. Tenaga Kerja
        Mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyeliaan atau supervisi.
    e. Mutu / Kualitas
       Tanggungjawab produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.

6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
    Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas, dimulai dari analisis dan penetapan keputusan sebelum dimulainya kegiatan produksi. Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoperasianya. Penambahan dalam perancangan atau desain sistem produksi meliputi :
    a. Seleksi dan desain hasil produksi ( produk )
    b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
    c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
    d. Rancangan tata letak ( lay out ) dan arus kerja atau proses
    e. Rancangan tugas
    f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7. Fungsi serta Sistem Produksi dan Operasi
    a. Fungsi Produksi dan Operasi
       Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pengubahan masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ) berupa barang atau jasa yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi :
  • Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan.
  • Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
  • Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
  • Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana.
    b. Sistem Produksi dan Operasi
        Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan meyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.

8. Lokasi dan Lay Out Pabrik
      Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.  Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya.
      Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.  Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi 
      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.

Penentuan Lokasi Pabrik 
      Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.

Desain Fasilitas
     Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk, serta semua peralatan produksi). Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain produk, adanya produk baru, adanya perubahan volume permintaan, dan sebagainya. Klasifikasi perencanaan layout terdiri dari, perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik baru.

Penentuan Layout Pabrik
     Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.


sumber : Pengantar Bisnis ( M. Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F ), PT. Gramedia Pustaka Utama
              http://konsultanmuda.wordpress.com/2010/12/04/pengertian-lokasi-dan-layout-pabrik/

 www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar