Kamis, 03 November 2011

Manajemen Keuangan Perusahaan

1. Peran dan Tanggungjawab Manajer Keuangan
    Peran dan tanggungjawab manajer keuangan meliputi perolehan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Tanggungjawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perusahaan. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, manajer keuangan harus dapat menjamin bahwa perusahaan selalu memiliki cukup dana untuk membiayai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.
    a. Penganggaran Modal ( Capital Budgeting )
        Penganggaran modal adalah seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluaran dana yang jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun. Penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan karena :
  • Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu panjang, artinya perusahaan harus menunggu dalam jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali.
  • Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa yang akan datang.
  • Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut pada umumnya melibatkan jumlah yang besar, yang mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek dan sekaligus.
    b. Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
        Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap. Diantaranya adalah :
  • Investasi Penggantian, pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus ( Wear-out ) atau usang ( obsolete ) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
  • Investasi Penambahan Kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
  • Investasi Penambahan Jenis Produk Baru, investasi ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi.
  • Investasi Lain-lain, usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas ( heater ), alat pendingin ( air conditioner ), dan lain-lain.
    c. Metode Penilaian Investasi 
        Penganggaran modal menempati posisi penting, karena sebelum perusahaan memutuskan akan melaksanakan suatu usulan investasi tertentu, sangat perlu melakukan evaluasi atas kelayakan investasi tersebut. Untuk keperluan tersebut , perusahaan seharusnya menggunakan beberapa metode dalam menilai kelayakan investasi yang dilakukan. Beberapa penggolongan metode yang dapat digunakan dengan kelebihan serta kelemahannya masing-masing, yaitu :
  • Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi, contoh : Average Rate of Return ( Accounting Rate of Return )
  • Metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow ( arus kas ), contoh : Pay Back Period Method, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.
   d. Arus Kas Masuk ( Cash Flow ) dan Arus Kas Keluar ( Cash Outflow )
       Setiap usulan pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) selalu mengandung dua macam aliran kas, yaitu:
  • Aliran kas keluar netto ( Net Cash Outflow ), yaitu aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk investasi baru.
  • Aliran kas masuk netto ( Net Cash Inflow ), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru dan sering pula disebut net cash proceeds/proceeds.
   e. Metode Accounting Rate of Return/Average Rate of Return
       Metode ini menggunakan presentasi keuntungan netto setelah pajak atas investasi awal atau rata-rata investasi awal. Data keuntungan dalam perhitungan ini diperoleh dari reported accounting income ( laba dari pembukuan akuntansi ).
        Kelebihan dari metode ini adalah :
  • Sederhana dan mudah dimengerti
  • Menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
        Kelemahan utama dari metode ini adalah :
  • Tidak memperhitungkan " time value of money "
  • Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
  • Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan
  • Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi
   f. Metode Masa Pengembalian Investasi ( Payback Period Method )
      Metode ini mendasarkan perhitungan pada arus kas investasi. Dalam metode ini akan dihitung, berapa lama arus kas masuk dapa menutupi aliran kas keluar yang dipakai sebagai investasi awalnya.
      Salah satu kebaikan metode payback period adalah mudah dimengerti dan mudah diterapkan. Sedangkan kelemahan dari metode payback period adalah :
  • Mengabaikan peneriman-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback period tercapai, sehingga kriteria ini bukan alat pengukur profitability, melainkan hanya alat pengukur rapidity kenbalinya dana.
  • Metode ini juga mengabaikan Time Value of Money ( nilai waktu dari uang ).
   g. Metode Net Present Value 
      Net present value adalah metode yang cukup populer digunakan dalam penilaian investasi karena mampu mengatasi kelemahan dari metode penilaian lain, yaitu memperhatikan nilai waktu dari uang ( time value of money ).
      Net present value atau nilai sekarang bersih dari suatu investasi didefinisikan sebagai pengurangan dari Present Value Cash Inflow ( Proceeds ) dikurangi Present Value Cash Outflow (Outlay ). Proceeds yang digunakan dalam menghitung net present value (NPV) adalah proceeds atau cash inflow yang didiskontokan atas dasar biaya modal perusahaan ( Cost of Capital ) atau tingkat hasil pengembalian yang disyaratkan ( Rate of Return ).

   h. Metode Profitability Index
       Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan yang hampir sama dengan metode NPV. Menurut metode ini , sebuah usulan investasi akan diterima apabila angka Profitability Index ( PI ) dari usulan tersebut lebih besar dari atau sama dengan satu. Metode ini dapat menjadi pelengkap bagi perhitungan dalam menentukan usulan investasi mana yang akan dipilih apabila perusahaan memiliki keterbatasan dana. Untuk usulan investasi dengan skala yang berbeda ( pengeluaran modal yang berbeda ), metode ini akan dapat membantu dalam menentukan proyek mana yang menghasilkan pendapatan lebih besar untuk setiap biaya yang dikeluarkan.

   i. Metode Internal Rate of Return
      Internal Rate of Return dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan nilai sekarang dari procedds yang diharapkan akan diterima ( PV of Proceeds ) sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal ( PV Outlay ). Dengan kata lain, Internal Rate of Return adalah suatu tingkat bunga atau tingkat diskonto yang menghasilkan NPV suatu investasi sama dengan nol. Internal Rate of Return dapat dicari dengan trial and error atau dengan menggunakan financial calculator.

2. Perencanaan Keuangan ( Financial Planning )
    Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang. Untuk membangun rencana keuangan perlu dicermati beberapa pertanyaan berikut : 
  • Berapa jumlah dana yang harus dimiliki perusahaan agar dapat menutup kebutuhan jangka pendeknya?
  • Kapan dana tersebut dibutuhkan?
  • Darimana dana diperoleh untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjangnya?
    Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, manajer keungan harus membuat gambaran yang jelas, mengapa mereka membutuhkan dana disertai dengan perkiraan berapa biaya dan manfaat yang diperoleh dari sumber dana yang akan dipilih.

    a. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana?
        Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran, yaitu:
  • Pengeluaran Jangka Pendek ( short term/operating expenditures ), pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan pada persediaan ( baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi ), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
  • Pengeluaran Jangka Panjang ( long term/capital expenditure ), perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian panjang, contohnya : investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin-mesin.
   b. Pembelanjaan/Pembiayaan Perusahaan ( Corporate Financing )
       Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. Dilihat dari jangka waktunya, sumber dana dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang. Sedangkan asal sumber dana dibedakan menjadi sumber dana internal ( dari dalam perusahaan ) : laba ditahan ( retairned earning ), saham biasa ( common stock ); dan sumber eksternal ( dari luar perusahaan ).


sumber : Pengantar Bisnis ( M. Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F ), PT. Gramedia Pustaka Utama

www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar