Rabu, 09 November 2011

Akuntansi dan Laporan Keuangan

1. Definisi Akuntansi
    Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

2. Fungsi Akuntansi
    Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi dasar akuntansi:
a. Menciptakan sistem akuntansi
b. Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
c. Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan

3. Pihak-pihak yang Berkepentingan
    Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi yaitu :
    a. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
        Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
    b. Para pengelola perusahaan
        Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
    c. Investor
        Para investor menanamkan modalnya dengan tujuan memperoleh hasil atau keuntungan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kemungkinan hasil investasi yang diperoleh dan untuk menghindari risiko kerugian, para investor melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan dijadikan tempat penanaman modalnya.
    d. Karyawan
        Informasi akuntansi bagi karyawan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa ( gaji ), uang pensiun, kesempatan kerja, dan tunjangan-tunjangan lainnya.
    e. Pemberi Pinjaman ( Kreditor )
        Kreditor bersedia memberikan kredit hanya kepada perusahaan atau calon penerima kredit yang dinilai mampu mengembalikan pinjaman serta bunganya tepat waktu. Maka, calon kreditor meminta laporan keuangan perusahaan calon penerima kredit untuk menilai kemampuan keuangannya.
    f. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
       Bagi pemasok atau kreditor laiinya, informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan penerima kredit dalam membayar utang sesuai tanggal jatuh tempo yang telah disepakati bersama.
    g. Pelanggan
        Pelanggan memerlukan informasi akuntansi untuk menilai keadaan keuangan yang mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
    h. Pemerintah 
        Bagi pemerintah berguna untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dasar penyusunan statistik nasional, dan menetapkan kebijakan ketenagakerjaan.
    i. Masyarakat
       Bagi masyarakat berguna untuk menilai kontribusi yang diberikan perusahaan. Contohnya penyediaan lapangan kerja, perlindungan terhadap penanam modal domestik, dan kontribusi lainnya terhadap perekonomian nasional serta perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan.

4. Prinsip Akuntansi
    a. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
        Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00. 
    b. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
        Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. 
    c. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
       Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan. 
    d. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
        Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut. 
    e. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
       Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

5. Pengertian Laporan Keuangan 
    Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

6. Isi Laporan Keuangan
    Yang terpenting di dalam laporan akuntansi (accounting statements) dari pertanggungjawaban pemilikan adalah Balance Sheet (Neraca) dan Income statement (Laporan Laba/Rugi). Laporan ini sangat penting, tetapi tidak kurang kegunaannya satu laporan lagi yang dinamakan capital statement (Laporan perubahan modal).
a. Income statement (Laporan Laba/Rugi)
    Merupakan ringkasan pendapatan dan beban (biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
Pendapatan dikelompokan berdasarkan:
- pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan bisnisnya.
- pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang bukan dari inti bisnisnya.
Beban (biaya) dikelompokan berdasarkan:
- biaya operasional
- biaya non operasional
b. Capital statement (Laporan Perubahan Modal)
    Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.
Laporan lain sering disebut funds statements yang secara lengkapnya disebut Statement of changes in Financial position yang juga berguna untuk kepentingan perusahaan. Laporan ini cukup penting sehingga pada akhir-akhir ini cenderung disajikan sebagai bagian dari Laporan Keuangan (Financial statement).
Seluruh penyajian laporan keuangan secara jelas harus menggambarkan:
- Nama pemilik/perusahaan.
- Nama dari laporan.
- Tanggal atau periode.
c. Balance sheet (Neraca)
    Suatu daftar yang berisikan harta (aktiva), kewajiban dan modal dari suatu kesatuan perusahaan pada saat tertentu yang umumnya ditutup pada hari terakhir dari setiap bulan.
- Aktiva dikelompokan menurut dimensi atau waktunya yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva dapat dikelompokan juga yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud.
- Kewajiban terdiri dari hutang lancar dan hutang tidak lancar.
- Modal

 7. Bentuk Neraca  
    Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan kedua bentuk neraca berikut.




Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro, harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan. 

8. Bentuk Laporan Laba / Rugi
    a. Single Step
       Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih hannya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total penghasilan dengan total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tsb negative disebut dengan rugi.
   b. Multiple Step
       Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan uturan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar usaha dan luar biasa
Untuk menyajikan pos luar biasa seperti kebakaran, gempa, dan sebagainya perusahaan dapat menganut salah satu dari 2 perlakuan berikut ini:
- All Inclusive
      Pencatatan kerugian dari pos luar biasa tsb dapat disajikan dalam laporan laba rugi, sedangkan dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi net income yang ditransfer dari laporan rugi laba deklarasi (pembayaran dividend), penyisihan dari laba (appropriation of retained earning)
- Current Operating Performance/Non Clean Surplus Concept
      Pecatatan kerugian dari pos luar biasa tidak boleh disajikan dalam laporan laba rugi melainkan disajikan dalam laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal maka laporan laba rugi hanya menentukan hasil dari operasi normal periode tersebut.

9. Tujuan Laporan Keuangan
    Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinereja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
     Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai. namun demikian,laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
     Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan (ekonomi). Keputusan ini menycakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keuputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.


sumber :
Membina Kompetensi Ekonomi untuk kelas XI (SMA/MA, IPS), Eeng Ahman dan Epi Indriani. Grafindo Media Pratama. 2007
www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar