Transaksi Enron yang Dipertanyakan
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang
berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada
akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan
merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik,
gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku
penghasilannya pada tahun 2000 berjumah $101 miliar.
Transaksi Chewco
Enron mengadakan proyek yang dinamakan Chewco, Chewco tidak bisa
menarik investor luar sehingga Enron mensiasati dengan cara memutar dana
yang ada di perusahaan dan anak perusahaan. Enron tidak mengeluarkan
modal, sekalipun mengeluarkan modal tetapi kurang dari 3 persen, dan itu
tidak sesuai dengan pengaturan keuangan yang seharusnya 3 persen.
Chewco pada bulan November 1997 dibuatkan struktur modal baru oleh Enron
dan Kopper, tetapi pda proyek ini pula Enron tidak juga mendapatkan
investor luar. Enron tetap kembali kepada sistem awal yaitu memutar dana
yang ada di perusahaan. Tahun 2001 kasus Enron mulai terbongkar di
depan umum dan Dewan Direksi memulai penyelidikan sehingga membawa pada
pengajuan kebangkrutan.
Kemitraan LJM dan Raptor: LJM1
Enron menerima usulan Fastow untuk menjadi pengelola tunggal dalam
LJM1 yang bertujuan untuk mengumpulkan dana dari investor luar agar
dapat digunakan untuk melindungi kemungkinan hilangnya nilai pasar
investasi Enron di Rhythms NetConnections, Inc. LJM1 menandatangani tiga
transaksi dengan Enron (1) Upaya lindung nilai posisi Enron dalam
Rhythms (2) Pembelian sebagian kepemilikan Enron dalam proyek pembangkit
listrik Brasil, dan (3) Pembelian sertifikat dari suatu SPE. LJM1 tidak
mendapatkan investor dari luar. Investasi Enron di Rhythms dari nilai
$10 juta dalam 2 tahun meningkat menjadi $300 juta. Dan Enron mencatat
dalam laporan L/R. Dan pengakuan Enron terhadap kenaikan nilai sahamnya
sendiri merupakan pengakuan yang biasanya tidak diizinkan oleh GAAP.
Kemitraan LJM dan Raptor: LJM2
Pada bulan Oktober 1999, Fastow mengusul kemitraan LJM
kedua, yaitu LJM2 Co-Investment LP (LJM2), yang akan berfungsi sebagai
mitra umum melalui perantara untuk mendorong investasi luar hingga $200
juta yang dapat digunakan untuk membeli berbagai asset yang disindikasi
oleh Enron. Cara ini, kata Fastow, akan memberikan Enron dana yang
dibutuhkan untuk tumbuh dengan cepat dan dengan biaya yang sedikit
dibandingkan dengan cara lain. Pada LJM2, masalah yang timbul apakah
LJM2 memenuhi syarat untuk nonkonsolidasi. Serangkaian transaksi
dilakukan untuk menciptakan keuntungan pada laporan L/R Enron yang
didasarkan pada asumsi bahwa LJM2 tidak akan dikonsolidasi berdasarkan
aturan 3 persen.
LJM2 dan Raptor
Raptor tampak seperti akan berhasil, pada bulan
Oktober 2000, Fastow melaporkan kepada investor LJM2 bahwa Raptor
mendapatkan pengembalian sebesar 193, 278, 2.500, dan 125 persen, di
mana jauh melebihi 30 persen imbalan tahunan yang dijelaskan kepada
Finance Committee di bulan Mei 2000, dan seperti Enron mempertahankan
risiko ekonomi. Meskipun pengaturan tidak transparan digunakan kembali,
kekurangan yang ditemukan di pengaturan LJM1 akhirnya menjadi jelas
dalam pengaturan LJM2, mencakup:
- Enron melindungi nilai diri sendiri sehingga tidak ada lindung nilai ekonomi eksternal yang diciptakan.
- Harga saham Enron yang jatuh akhirnya mengikis ekuitas dasar dan kelaikan kredit yang ada, serta Enron harus terlebih dahulu menerbitkan lebih banyak saham treasuri atau opsi saham untuk membeli mereka dengan harg khusus atau menggunakannya dalam pengaturan “costless collar”, semuanya lebih bersifat dilutive terhadap laba per saham Enron.
- Keuntungan yang tidak semestinya dicatat pada saham treasuri yang digunakan atau dilindungi oleh lindung nilai yang tidak ada.
- Para pejabat Enron dan pembantunya mengambil manfaat bagi diri mereka sendiri.
Bulan Agustus 2001 penurunan nilai saham Enron yang mengakibatkan
penurunan kredit Raptor, mengharuskan adanya pengiriman saham Enron yang
begitu banyak sehingga membuat dilusi laba per saham Enron disadari
menjadi terlalu besar untuk dipertahankan.
Transaksi anatara Enron dan LJM2 yang memberikan dampak terbesar
pada laporan keuangan Enron melibatkan empat SPE yang dikenal sebagai
“Raptor”. Memperluas konsep yang mendasari transaksi Rhythms, Enron
berusaha menggunakan nilai “tertanam” dari ekuitasnya untuk mengatasi
penurunan nilai tertentu investasi pedagangnya.
Soal Pertanyaan
1. Pada segmen / bagian manakah usaha Enron mendapatkan kesulitan?
Hampir setiap semua segmen operasi mereka tidak benar. Pertama,
mereka berlatih praktik yang tidak etis dan tidak jujur yang menjadi
korban pekerja, konsumen, pembayar pajak dan pemegang saham. Enron
menciptakan kemitraan dalam organisasi mereka sendiri yang menyebabkan
mereka menciptakan hokumtiv keuangan baru, yang disebut SPE (entitas
bertujuan khusus) yang digunakan untuk memalsukan akuntansi.
Enron pertama kali mendapat kesulitan ketika Michael Kopper ditunjuk
untuk mengelola Chewco, meskipun ia adalah seorang karyawan Enron yang
bekerja untuk Andrew Fastow. Kesulitan yang muncul ketika struktur modal
baru untuk Chewco diciptakan termasuk investasi lebih dari $11 juta
pada ekuitas yang tidak berasal dari investor luar, tapi berasal dari
Donson yang merupakan rekan/partner pinjaman Barclays Bank untuk
Kopper/Dodson.
2. Bagaimana keuntungan dibuat dalam segmen operasi ( apakah model bisnis yang dipakai) ?
Hal ini terjadi berawal dari besarnya jumlah hutang Enron yang cukup
tinggi sampai 75% dari nilai pasar sahamnya, karyawan Enron ditekan
untuk membuat ramalan arus kas masa hokum yang sangat tinggi dan tingkat
diskonto yang rendah pada hokum mereka, sehingga membuat perusahaan
Enron melaporkan nilai hokum dan laba yang tinggi kepada para investor.
Hal ini dilakukan untuk mengelabui investor supaya selalu menanamkan
modalnya di saham perusahaan Enron. Dengan demikian, harga saham Enron
akan naik dan nilai pasarnya meningkat sehingga dapat menutupi nilai
hutangnya.
3. Apakah para direktur Enron memahami bagaimana keuntungan dihasilkan disegmen ini ? Mengapa atau mengapa tidak ?
Iya, Karena para direktur membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu
mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya
transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh
Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan
bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada hokum.
4. Para direktur Enron menyadari bahwa kebijakan konflik
kepentingan Enron akan dilanggar oleh manajemen SPE yang diusulkan
Fastow dan kesepakatan operasi karena mereka mengusulkan langkah-langkah
pengawasan hokumtive. Apakah yang salah dengan pilihan mereka?
Mereka membiarkan hal itu terjadi dengan tidak memikirkan masalah
yang akan terjadi yang akan menimpa perusahaan enron selain itu mereka
juga tidak mematuhi kode etik perusahaan
5. Ken Lay duduk sebagai ketua Dewan dan CEO selama waktu itu.
Bagaimana hal ini mungkin memberikan kontribusi pada kurangnya tata
kelola yang benar?
Dengan 2 rangkap jabatan yang ditangani, Ken Lay kemungkinan tidak
dapat mengelola tugasnya dari masing-masing jabatan yang ia kelola
langsung secara bersamaan
6. Aspek manakah dari system tata kelola Enron yang gagal untuk bekerja dengan baik? Jelaskan?
Manajemen Enron yang tidak terkendali. Hal ini
merupakan kesalahan para direktur sendiri, mereka gagal untuk memahami
peran mereka yang mencakup tantangan dan siklus kepatuhan, serta
mempercayai terlalu banyak ketika mendapat bendera merah tanda
peringatan bahwa pertanyaan-pertanyaan harus di tekan dan memberi
kepercayaanjabatan kepada Fastow yang terbukti melakukan kecurangan dan
membiarkan Ken Lay memiliki 2 jabatan sekaligus
7. Mengapa tidak lebih banyak whistle-blower yang berani
bersuara, dan mengapa tidak ada yang membuat perbedaan yang signifikan?
Karena kasus enron melibatkan semua pihak internal dan mereka juga
dijanjikan keuntungan yang besar dari transaksi-transaksi tersebut
Bagaimana cara mendorong whistle blower (agar lebih berani bersuara)?
Memberikan pengarahan serta bukti-bukti bahwa transaksi yang dijalankan enron hanya fiktif dan hanya menguntugkan enron
8. Apa yang harus dilakukan oleh auditor internal untuk membantu direktur?
Auditor internal bertindak sebagai fidusia professional yang menjaga kepentingan pemegang saham dan Dewan Direksi.
9. Identifikasikan konflik kepentingan dalam:
- Berbagai Kegiatan SPE
Enron menggunakan SPE untuk mendanai akuisisi cadangan gas dari
produsen,sebagai gantinya investor di SPE memperoleh pendapatan dari
penjualan cadangan ini.Enron mengungkapkan pada Oktober 2011 bahwa
mereka telah melanggar standar yaitu syarat yang pertama terkait SPE
dimana setidaknya 3% dari total kewajiban dan ekuitas harus dimiliki
oleh investor ekuitas independen. Dengan mengabaikan aturan ini, Enron
dapat menghindari laporan konsolidasi dengan SPE. Hasilnya neraca Enron
mencatat lebih rendah (understated) jumlah kewajibannya dan mencatat lebih (overstated) ekuitas dan labanya.
- Berbagai Kegiatan Arthur Andersen
Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan hokum tidak hanya melakukan
manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan
yang tidak etis, dalam kasus Enron adalah dengan menghancurkan
dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur
Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai
mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan.
Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal
Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan
kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah ingkar dari
sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan
tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan.
- Berbagai Kegiatan Eksekutif
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur
non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung
unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi
berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam
perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis
tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada hokum.
2. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan
praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan
kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP
Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hokum
perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi
tidak memperkenankan penasehat hokum untuk mempertanyakan pertimbangan
yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi
oleh penasehat hokum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang
serius yang perlu diperhatikan.
10. Berapa banyak waktu yang seharusnya dihabiskan oleh seorang direktur Enron untuk urusan Enron setiap bulannya? Berapa banyak dewan direksi perusahaan besar yang seharusnya dilayani oleh seorang direktur?
Direktur Enron sebagai bagian dari perusahaan menghabiskan ±160 jam kerja tiap bulannya untuk memenuhi urusan perusahaan.
Satu dewan direksi yang dilayani oleh seorang direktur dalam suatu
perusahaan besar. Karena umumnya satu perusahaan hanya mempunyai satu
dewan direksi, yang terdiri dari sedikitnya satu orang presiden
direktur/direktur utama dan satu direktur.
11. Bagaimanakah anda akan menggolongkan budaya perusahaan
Enron? Bagaimana budaya itu berkontribusi terhadap bencana yang
terjadi?
Hal ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik
bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang
menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan
tuntutan hukum.
Cucu Cunayah (21210633) / 4EB07
Kelompok: 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar